1.
BERIKAN 3 CONTOH PERUBAHAN PROSES BISNIS / SOSIAL AKIBAT TEKNOLOGI YANG
“MELUNTURKAN” NILAI ETIKA TRADISIONAL. UNTUK TIAP CONTOH, SEBUTKAN
TEKNOLOGINYA, MODEL KERJANYA, NILAI ETIKA TRADISIONAL YANG HILANG.
PROSES JUAL BELI
1.
Model Kerja
Pada era teknologi modern masa kini, proses jual-beli bisa
dilakukan di mal-mal, supermarket atau minimarket seperti Matahari, Carefour, Ramayana,
AlfaMart, Giant dan lain sebagainya, ataupun melalui gadget dan Mobile App seperti Tokopedia, Bukalapak,
Shope dan lainnya.
Proses bisnis dulunya dilaksanakan secara manual akan tetapi sekarang dengan adanya e- commerce (jual beli dalam internet) , maka proses bisnis dilaksanakan secara elektronik dalam hal ini menggunakan komputer sebagai media terjalinnya transaksi tersebut. Adapun teknologi yang digunakan dalam proses bisnis e-commerce ini adalah dengan menggunakan komputer yang bisa mengakses internet. Selain itu proses e-commerce ini bisa dilaksanakan dengan menggunakan mobil– phone atau yang sering disebut dengan handphone,dengan menggunkan apps store mempermudah pembeli tidak perlu sulit untuk mencari barang yang diinginkan, dan bertransaksi dimanapun, kapanpun yang mereka inginkan.
Proses bisnis dulunya dilaksanakan secara manual akan tetapi sekarang dengan adanya e- commerce (jual beli dalam internet) , maka proses bisnis dilaksanakan secara elektronik dalam hal ini menggunakan komputer sebagai media terjalinnya transaksi tersebut. Adapun teknologi yang digunakan dalam proses bisnis e-commerce ini adalah dengan menggunakan komputer yang bisa mengakses internet. Selain itu proses e-commerce ini bisa dilaksanakan dengan menggunakan mobil– phone atau yang sering disebut dengan handphone,dengan menggunkan apps store mempermudah pembeli tidak perlu sulit untuk mencari barang yang diinginkan, dan bertransaksi dimanapun, kapanpun yang mereka inginkan.
2.
Nilai etika
tradisional yang hilang yaitu:
• Tidak adanya tawar menawar dalam proses jual-beli dan hilangnya rasa saling mengenal serta silaturahmi antar pembeli dan penjual.
Jaman dahulu orang
melakukan proses transaksi jual beli di pasar. Dalam proses tersebut terdapat
seni atau tradisi jual beli yaitu saling tawar menawar. Sedangkan jaman
sekarang, karena kemajuan teknologi, orang-orang mulai melakukan proses
jual-beli di mal-mal, supermarket, minimarket atau bahkan melakukan jual-beli
di internet (on-line) seperti menggunakan paypal (jual
beli lewat media elektronik) atau sejenisnya. Hal ini justru menghilangkan
etika tradisional, yaitu tawar menawar. Dengan adanya mal-mal seperti Matahari,
Carefour, Ramayana, Giant atau yang sejenisnya saja kita sudah kehilangan seni
atau tradisi tawar menawar, karena di mal-mal tersebut tidak ada barang yang
bisa di tawar. Apalagi dengan adanya paypal kita jadi kehilangan etika
saling silaturahmi, karena dengan adanya paypal, kita tidak bisa bertemu
langsung dengan si penjual. Ataupun sebaliknya, yang secara otomatis kita tidak
bisa bertemu dengan pembelinya.
• Rasa tanggung jawab
Rasa tanggung jawab dari para pengguna akan menjadi luntur karena dengan menggunakan e- commerce ini, pembeli dan penjual tidak bertemu secara langsung, akan tetapi bertemu didunia maya, jadi pembeli hanya perlu membuat account dan login kedalam layanan e-commerce, maka ia dapat langsung memesan barang yang ia mau. Namun dalam transaksi ini banyak juga orang yang tidak bertanggung jawab melakukan penipuan dalam proses jual beli melalui e-commerce ini. Rasa tanggung jawab disini bisa hilang karena pembeli bisa saja iseng-iseng dalam melakukan transaksi, dan ketika di konfirmasi oleh penyedia layanan, malah pembeli tidak mau menanggapi hal tersebut, sehingga bisa disimpulkan bahwa rasa tanggung jawab dari pembeli tersebut lama-kelamaan akan luntur bahkan hilang.
Rasa tanggung jawab dari para pengguna akan menjadi luntur karena dengan menggunakan e- commerce ini, pembeli dan penjual tidak bertemu secara langsung, akan tetapi bertemu didunia maya, jadi pembeli hanya perlu membuat account dan login kedalam layanan e-commerce, maka ia dapat langsung memesan barang yang ia mau. Namun dalam transaksi ini banyak juga orang yang tidak bertanggung jawab melakukan penipuan dalam proses jual beli melalui e-commerce ini. Rasa tanggung jawab disini bisa hilang karena pembeli bisa saja iseng-iseng dalam melakukan transaksi, dan ketika di konfirmasi oleh penyedia layanan, malah pembeli tidak mau menanggapi hal tersebut, sehingga bisa disimpulkan bahwa rasa tanggung jawab dari pembeli tersebut lama-kelamaan akan luntur bahkan hilang.
• Aktivitas
Dengan adanya e-commerce ini maka aktivitas pelanggan akan berkurang . Hal ini disebabkan dengan semakin mudahnya memesan suatu barang, maka para pelanggan hanya tinggal duduk di depan komputer, lalu tinggal transaksi dengan media komputer, maka barang yang diinginkan pun datang dengan jasa pengiriman.
Dengan berkurang aktivitas ini bisa berdampak buruk bagi para pelangan, terutama dibidang kesehatan, dengan berkurangnya aktivitas maka akan menyebabkan seluruh otot tubuh tidak bergerak sehingga akan menimbulkan bemacam penyakit.
Dengan adanya e-commerce ini maka aktivitas pelanggan akan berkurang . Hal ini disebabkan dengan semakin mudahnya memesan suatu barang, maka para pelanggan hanya tinggal duduk di depan komputer, lalu tinggal transaksi dengan media komputer, maka barang yang diinginkan pun datang dengan jasa pengiriman.
Dengan berkurang aktivitas ini bisa berdampak buruk bagi para pelangan, terutama dibidang kesehatan, dengan berkurangnya aktivitas maka akan menyebabkan seluruh otot tubuh tidak bergerak sehingga akan menimbulkan bemacam penyakit.
• Nilai sosial
Dengan adanya e- commerce ini maka nilai sosial dari si pelanggan akan berkurang, karena sama halnya dengan pengurangan aktivitas diatas, maka kegiatan-kegiatan sosial pun nantinya akan semakin tidak dijalani oleh para pelanggan. karena para pelanggan hanya butuh komputer untuk mendapatkan apa yang mereka mau, jadi mereka akan berpikir buat apa bersosialisasi, karena tanpa adanya sosialisasi tersebut pun semua barang yang di inginkan bisa datang tepat waktu, cepat kerumah.
Mungkin seperti itulah beberapa pelunturan serta hilangnya nilai etika tradisional yang terjadi saat ini, di era globalisai dan era komunikasi akibat adanya e- commerce ini. Akan tetapi jika memang tidak berpasrah sepenuhnya pada layanan ini, maka hal tersebut diatas tidak akan terjadi.
Dengan adanya e- commerce ini maka nilai sosial dari si pelanggan akan berkurang, karena sama halnya dengan pengurangan aktivitas diatas, maka kegiatan-kegiatan sosial pun nantinya akan semakin tidak dijalani oleh para pelanggan. karena para pelanggan hanya butuh komputer untuk mendapatkan apa yang mereka mau, jadi mereka akan berpikir buat apa bersosialisasi, karena tanpa adanya sosialisasi tersebut pun semua barang yang di inginkan bisa datang tepat waktu, cepat kerumah.
Mungkin seperti itulah beberapa pelunturan serta hilangnya nilai etika tradisional yang terjadi saat ini, di era globalisai dan era komunikasi akibat adanya e- commerce ini. Akan tetapi jika memang tidak berpasrah sepenuhnya pada layanan ini, maka hal tersebut diatas tidak akan terjadi.
SITUS JEJARING SOSIAL
1.
Model kerja
Pada masa
kini, orang-orang lebih mengutamakan berkomunikasi dengan menggunakan situs
jejaring sosial seperti facebook , kaskus, gmail, maupun yahoo
messenger . Dengan jejaring sosial tadi kita dapat saling mengirim pesan,
tukar-menukar informasi, foto atau gambar dan melakukan interaksi secara mudah
tanpa harus bertemu dangan pihak yang kita ajak berkomunikasi.
2. Nilai
etika tradisional yang hilang
a)
Orang jadi lebih sering berada di dunia maya sehingga
menyebabkan kepekaan terhadap lingkungan sekitar menjadi kurang.
b)
Hilangnya
rasa kepercayaan dan banyak beredarnya berita yang tidak benar (Hoax) sehingga
tidak ada lagi fungsi dari musyawarah dan mufakat.
c)
Hilangnya kode etik dan rasa takut untuk melakukan
hal-hal yang berbau pornografi dan pornoaksi
Penjelasan
lebih lanjut Nilai Etika tradisional yang hilang:
Kepekaan
terhadap lingkungan sekitar menjadi kurang biasanya terjadi apabila kita
terlalu sering berada di dunia maya, sehingga kita tidak bisa tau apa yang
terjadi di lingkungan sekitar kita. Banyak orang yang enggan keluar dari rumah,
tidak mau untuk bersosialisai karena sudah merasa cukup mendapatkan
informasi melalui internet. Kebanyakan orang tersebut mendapatkan informasi
berita tidak benar (Hoax) dan
tidak ada lagi pengambilan keputusan secara musyawah dan mufakat. Hal ini tentu saja berpengaruh pada rasa
persaudaraan kita yang perlahan akan hilang. Dengan adanya situs jejaring
sosial juga sudah menghilangkan rasa takut pada diri kita untuk melakukan
hal-hal yang berbau pornoaksi dan pornografi. Pada facebook
tersebut, tidak sedikit orang yang “mengumbar” aurat mereka. dan kita
sebagai pengguna atau pemakai sudah merasakan hal yang lumrah untuk melihat
hal-hal tersebut. Sudah tidak ada lagi rasa takut atau rasa berdosa untuk
melihat hal-hal tersebut karena sudah tidak merasa diawasi lagi.
MEDIA PEMBELAJARAN
1.
Model kerja
Pembelajaran yang disusun dengan
tujuan menggunakan sistem electronik
atau komputer sehingga mampu mendukung proses pembelajaran, Sistem pembelajaran
yang digunakan sebagai sarana untuk proses belajar mengajar yang dilaksanakan
tanpa harus bertatap muka secara langsung antara guru dengan siswa.
2.
Nilai etika tradisional yang hilang
a)
Kurangnya interaksi antar pengajar dan pelajar bahkan
antar pelajar itu sendiri.
b)
Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek
sosial dan sebaliknya membuat tumbuhnya aspek bisnis atau komersial.
c)
Proses belajar mengajar cenderung ke arah pelatihan
dari pada pendidikan.
Penjelasan
lebih lanjut Nilai Etika tradisional yang hilang:
Dengan adanya elearning tentu menjadi
kurangnya interaksi antara pengajar dan pelajar bahkan antar pelajar itu
sendiri karena mereka bisa akses semua kegiatan belajar dirumah masing-masing,
dan tingginya kecenderungan mengabaikan aspek akademik ataupun aspek sosial dan
sebaliknya membuat tumbuhnya aspek bisnis atau komersial yang menguntungkan
pihak tertentu, dan proses pembelajaran cenderung ke arah pelatihan dari pada
pendidikan itu sendiri.
Dari tiga contoh diatas perubahan proses bisnis
/ sosial akibat teknologi menyebabkan dan mengakibatkan nilai etika tradisional
semakin luntur, dan bahkan hilang. Teknologi boleh maju tetapi nilai etika
tradisional , moral itu tetap dijaga agar tidak luntur dan mempengaruhi. perkembangan jaman. Perkembangan
teknologi informasi akan berguna maksimal, bermanfaat apabila kita bisa
menggunakannya ke hal-hal yang positif dan benar.
2. PELANGGARAN TERHADAP ETIKA AKAN MENDAPATKAN SAMKSI SOSIAL DAN SANKSI
HUKUM. KAPAN PELANGGARAN ETIKA MEMPEROLEH SANKSI SOSIAL DAN MEPEROLEH SANKSI
HUKUM BERIKAN CONTOH.
Interaksi hubungan
dalam kehidupan masyarakat senantiasa diwarnai dengan penyalahgunaan,
pelanggaran, ataupun penyimpangan. Walaupun telah ada etika sebagai pedoman
dalam mengatur kehidupan masyarakat, namun ada sebagian diantaranya yang tidak
taat, atau menentang dan bahkan membuat pelanggaran terhadap pedoman yang telah
ada. Kondisi demikian akan menimbulkan ketidakseimbangan dalam masyarakat. Pola
interaksi antar masyarakat tidak lagi berjalan lancar, karena muncul konflik
dan saling tidak percaya, terjadi ketidak harmonisan dalam penghormatan
terhadap etika yang ada, dimana ada yang masih setia terhadap etika, namun
sebagian cenderung menentang dan membenarkan tindakannya. Dalam kondisi ini
maka jika etika ataupun aturan yang berlaku tidak memiliki kemampuan untuk
memecahkan permasalahan, maka masyarakat dalam kondisi krisis dan kekacauan
pasti akan timbul.
Adapun beberapa hal
yang membuat seseorang melanggar etika antara lain:
1.
Kebutuhan Individu : Kebutuhan seringkali adalah hal utama yang
mempengaruhi seseorang untuk melakukan pelanggaran, misalnya seorang anak rela
mencuri untuk mendapatkan uang demi untuk membayar uang tunggakan sekolah.
Seorang bapak yang akhirnya tewas digebukin massa gara-gara mengambil susu dan
beras di swalayan untuk menyambung hidup bayi dan istrinya. Karyawan sebuah
pabrik yang bertindak anarkis, karena THR belum juga dibayarkan, padahal sudah
melebihi jadwal yang dietentukan pemerintah, dan lain-lain
2.
Tidak Ada Pedoman : Ketika masyarakat dihadapkan pada persoalan
yang belum jelas aturannya, maka mereka melakukan intrepretasi sendiri atas
persoalan yang dialami. Contohnya pembangunan rumah kumuh di pinggir rel kereta
api, di bawah jembatan layang, di tanah kosong. Hal ini dikarenakan belum
adanya perda ataupun ketentuan mengikat yang memberikan kejelasan bahwa daerah
tersebut tidak boleh ditempati dan dibangun pemukiman liar. Sehingga masyarakat
mengitrepretasikan, bahwa lahan kosong yang tidak digunakan boleh dibuat tempat
tinggal, apalagi mereka bagian dari warga Negara. Sehingga pada saat tiba
waktunya untk membersihkan, maka sudak terlalu komplek permasalahannya dan
sulit dipecahkan.
3. Perilaku dan Kebiasaan Individu : kebiasaan yang terakumulasi dan tidak
dikoreksi akan dapat menimbulkan pelanggaran. Contohnya; anggota DPR yang
setiap menelurkan kebijakan selalu ada komisi atau uang tips, ataupu ada
anggota yang tidup pada saat sidang berlangsung. Hal demikian ini salah dan
keliru. Namunkarena teklah dilakukan bertahun-tahun, dan pelakunya hampir
mayoritas, maka perilaku yang menyimpang tadi dianggap biasa, tidak ada
masalah.
4.
Lingkungan Yang Tidak Etis: Lingkungan yang
memiliki daya dukung moral yang buruk, akan mampu membuat seseorang menjadi
menyimpang perilakunya untuk tidak taat terhadap pedoman yang berlaku. Contonya
seorang residivis kambuhan, yang selalu keluar masuk penjara. Dalam penjara
yang notabene merupakan tempat yang kurang baik, maka mempebgaruhi pola pikir
seseorang. Sehingga setiap kali dia masuk penjara, ketika keluar telah memiliki
informasi, keahlian, ketrampilan yang baru untuk dapat menyempurnakan tndakan
kejahannya.
5.
Perilaku Orang yang Ditiru: Dalam hal ini,
ketika seseorang melakkan pelanggaran terhadap etika, dapat juga karena dia
mengimitasi tindakan orang yang dia pandang sebagai tauladan. Seoarng anak yang
setiap hari melihat ibunya dipukuli oleh bapaknya, maka bisa jadi pada saat
dalam pergaulan, si anak cenderung kasar baik dalam perkataan ataupun
perbuatan. Dan itu semua dia dapatkan dari pengamatan dirumah yang dilakuakan
oleh bapaknya.
Sanksi Pelanggaran Etika:
1.
Sanksi Sosial : Sanksi ini diberikan oleh
masyarakat sendiri, tanpa melibatkan pihak berwenang. Pelanggaran yang terkena
sanksi sosial biasanya merupakan kejahatan kecil, ataupun pelanggaran yang
dapat dimaafkan. Dengan demikian hukuman yang diterima akan ditentukan leh
masyarakat, misalnya membayar ganti rugi dsb, pedoman yang digunakan adalah
etika setempat berdasarkan keputusan bersama.
2. Sanksi Hukum : Sanksi ini diberikan oleh pihak berwengan, dalam hal ini
pihak kepolisian dan hakim. Pelanggaran yang dilakukan tergolong pelanggaran
berat dan harus diganjar dengan hukuman pidana ataupun perdata. Pedomannya
suatu KUHP.
Borgata Hotel Casino & Spa - Mapyro
BalasHapusBorgata Hotel Casino & Spa - Find 김제 출장마사지 address, read reviews and get directions. View detailed customer reviews and information for Borgata Hotel Casino & Spa 제주도 출장안마 in Atlantic 동두천 출장샵 City. Rating: 3 · 1,410 창원 출장샵 reviews 인천광역 출장마사지